Kamis, 23 Maret 2017

Kenakalan Remaja

TAWURAN DI KALANGAN REMAJA 

 













DISUSUN OLEH:


Muhammad Rifqi Hibatul Azizi                                                                             (35416071)
Naufal Azfari Pratama                                                                                          (35416342)
Panji Muarief Wicaksana                                                                                      (35416724)
Riski Bayu Setiawan                                                                                             (36416487)
Septian Dwitomo                                                                                                   (36416928)










UNIVERSITAS GUNADARMA



Pendahuluan
          Pada masa moderen ini, zaman semakin maju dan remaja, terutama remaja di Indonesia pun tidak luput dari kemajuan zaman. Mereka berlomba-lomba menunjukkan mereka yang paling hebat diantara teman-temannya. Aksi premanisme di kalangan remaja kian marak terjadi saat ini, mulai dari pem-bully-an hingga tawuran. Dalam hal ini, penulis akan membahas lebih jauh tentang tawuran. Pada saat usia remaja, pola pikir tiap orang terbilanglabl, karena remaja adalah fase peralihan antara anak-anak menuju kedewasaa, tetapi pemikiran nya pun belum bisa terbilang matang. Dengan kata lain, pemikiran remaja masih mengikuti pola emosi.

A. Mengenal Kenakalan Remaja
          Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Misalnya, seorang anak mem-bully temannya yang terlihat lebih lemah. Anak dibawah umur pun sekarang telah ada yang mengonsumsi rokok. Lalu, bagaimana singkap pengertian kenakalan remaja menurut para ahli? Berikut adalah beberapa bahasan dari Kartono dan Santroch:
·       Kartono, ilmuwan sosiologiKenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang”.
·       Santrock Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.”

B. Bahasan Inti Penulis, Tawuran
          Manusia pada umur remaja masih dalam emosi yang tidak stabil. Mereka masih belum membedakan yang namanya pola pikir dan pola emosi. Dengan embel-embel setia kawan, mereka menjadi terjerumus ke pergaulan yang salah, terlebih lagi bila anak tersebut kurang mendapatkan perhatian dari orang tua. Lalu bagaimana tawuran pada usia remaja dapat terjadi? Tawuran biasanya terjadi karena berbagai hal, yaitu seperti :
1.     Budaya atau kebiasaan murid sekolah.
2.     Saling ejek-mengejek antar pelajar sekolah.
3.     Ingin balas dendam karena salah satu dari mereka ada yang diganggu.
4.     Menginginkan pengakuan dari kelompok lain bahwa kelompok dari sekolah mereka lebh kuat.
          Lalu, mengapa anak-anak remaja dapat terlibat tawuran? Faktor yang pasti dari keikutsertaan seorang remaja mengikuti tawuran adalah:
            1.     Faktor Pergaulan
Pada sekolah biasanya terbentuk beberapa kelompok siswa, di mana ada kelompok siswa yang rajin, yang sering menjadi juara kelas, yang menjadi perwakilan sekolah dalam berbagai ajang lomba dan ada juga sekelompok siswa yang salah dalam pergaulan yang sering sekali melanggar norma-norma yang ada di sekolah.
Ada juga siswa yang biasa-biasa saja, siswa ini biasanya asyik dengan kehidupan nya sendiri dan hanya bergaul sekadarnya saja, siswa yang satu ini biasanya tidak begitu aktif dalam sekolahnya, kelompok ini adalah siswa yang biasanya suka bermain game tapi tidak menutup kemungkinan termasuk ke dalam dua kelompok di atas.
Siswa yang sering melanggar peraturan sekolah biasanya membentuk sebuah kelompok dengan sendirinya, kelompok ini mempunyai solidaritas yang kuat pada kelompok ini jugalah yang menjadi ujung tombak terjadinya perkelahian antar pelajar.

2.     Faktor Lingkungan
Lingkungan sekitar yang tidak baik dan menguntungkan bagi pendidikan dan perkembangan remaja. Terkait dengan konsep kelompok sosial, W.G. Summer membagi kelompok sosial menjadi dua yaitu in-group dan out-group. Menurut summer, dalam masyarakat primitif yang terdiri dari kelompok – kelompok kecil dan tersebar di suatu wilayah terdapat pembagian jenis kelompok yaitu kelompok dalam (in-group) dan kelompok luar (out-group). Kelompok dalam (in-group) adalah kelompok sosial yang individu-individunya mengidentifikasikan dirinya dengan kelompoknya. Adapun kelompok luar (out-group) merupakan merupakan kelompok di luar kelompok in-group

3.     Faktor Mental dan Gengsi
Siswa laki-laki yang biasanya mempunyai gengsi jika tidak mengikuti kegiatan yang satu ini, bagi siswa yang tidak ikut akan dianggap bahwa dia adalah siswa yang lemah, penakut, dan akan menjadi bahan ejekan bagi siswa yang lainnya.
Gengsi yang tertanam di jiwa siswa laki-laki sangat besar, tawuran juga biasa dijadikan aksi unjuk gigi dan ajang kuat-kuatan, siapa saja yang berhasil menaklukkan lawan akan disegani oleh siswa lainnya, gengsi seperti ini harus dihilangkan.

4.     Faktor Keluarga
Faktor keluarga adalah faktor yang paling mendasar dari seorang anak. Baik burknya seorang anak akan tercemin dari orang tuanya. Semua segi dari orang tua akan ditiru oleh anak nya, terlebih lagi anak remaja yang pemikiran mereka terbilang labil. Perhatian dari orang tua menjadi yang utama dari seorang remaja.

5.     Minimnya Pengetahuan Agama
Agama menjadi faktor yang paling penting dan utama, jika diurutkan agama menjadi faktor di atas pendidikan orang tua dan keluarga. Siswa yang kurang dalam menjalankan ibadah dan cenderung untuk bermain dari pada mengikuti pengajian-pengajian.
Minimnya waktu pembelajaran di sekolah menjadi penyebab pengetahuan siswa tentang agama minim juga, sebenarnya peran orang tua dalam mengajari anaknya tentang agama juga sangat besar oleh karena itu baiknya sekolah kan di Pesantren.

            Lalu bagaimana tanggapan dari anak yang pernah menjadi pelaku tawuran? Penulis mewawancarai adik angkatan penulis saat di SMA. Penulis menyamarkan nama pelaku agar pelaku tidak mendapatkan kecaman dari banyak orang karena hal yang pelaku lakukan, yaitu tawuran. Berikut adalah percakapan pelaku dengan penulis:



Penulis         :  Pernah gak kamu nongkrong-nongkrong sama teman-teman kamu?
Narasumber : Pernah dulu, bang pas SMP.
Penulis         : Biasanya kamu nongkrong sama temen kamu sampe jam berapa?
Narasumber : Biasanya tergantung sih, bang. Kadang sampe malem.
Penulis         : emang gak di tanyain sama orang tua?
Narasumber : ya ditanyain sih bang.
Penulis         : terus kenapa kamu gak pulang cepat pada saat itu?
Narasumber : Gak enak sama temen temen yang laen bang. Besoknya pasti saya di kata-katain “anak mami” gituh. Saya seringnya juga ngomong kalo saya belajar kelompok buat belajar bareng dirumah temen, bang.
Penulis         : Apa aja sih yang kamu lakuin pas lagi nongkrong?
Narasumber : Ya kebanyakan sih nongkrong biasa aja, bang. Tapi kadang saya juga diajak buat “nyerang” anak SMP sebelah sekolah saya sih bang.
Penulis         : Lalu kamu ikut itu “nyerang”? kenapa kamu ikutan gitu?
Narasumber  : Gak enak sama temen, bang. Awalnya sih sebenernya saya takut. Tapi pas temen saya ada yang dipukul gitu, saya gak enak kan ngeliatnya, jadi saya pukul balik aja yang mukul, kadang saya juga pake batu gitu bang.
Penulis          : Sekarang kamu udah SMA. Terus kata kamu yang kamu lakuin itu salah gak sih?
Narasumber     : Salah sih, bang.
Penulis             : Sejak kapan kamu sadar kalo tawuran itu salah?
Narasumber      : Saat dulu sih bang pas kita kan lagi nyerang, terus temen saya ada yang ditusuk dari belakang sama anak sebelah, bang.
Penulis              : Terus temen kamu gimana yang ketusuk itu?
Narasumber      : Meninggal di tempat, bang.




Daftar Pustaka


Rabu, 22 Maret 2017

Ilmu Sosial Dasar

Ilmu Sosial Dasar

   Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, psykologi sosial.

   Ilmu Sosial Dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan, karena masing-masing sebagai disiplin ilmu memiliki obyek dan metode ilmiahnya sendiri-sendiri yang tidak mungkin dipadukan.

   Ilmu Sosial Dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena Ilmu Sosial Dasar tidak mempunyai obyek dan metode ilmiah tersendiri dan juga is tidak mengembangkan suatu penelitian sebagai mana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu sosial di atas.

Berdasarkan sumber filsafat yang dianggap sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga :
  Natural Sciences (Ilmu-ilmu Alamiah),
meliputi: Fisika, Kimia, Astronomi, Biologi dan lain-lain.
Sosial Sciences (Ilmu-ilmu Sosial),
terdiri dari : Sosiologi, Ekonomi, Politik Antropologi, Sejarah, Psikologi, Geografi dan lain-lain.
Humanities (Ilmu-ilmu Budaya)
meliputi : Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dan lain-lain.


   Ilmu sosial (social science) atau Ilmu Pengetahuan Sosial (social studies) adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia, termasuk metode kuantitatif, dan kualitatif. Berikut beberapa ilmu sosial menurut para ahli :
→Peter herman: ilmu sosial merupakan sesuatu yang dipahami sebagai suatu perbedaan namun tetap merupakan sebagai satu kesatuan.
→Achmad Sanusi: ilmu sosial teridir dari disiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertaraf akademis dan umumnya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi.
→Gross: ilmu sosial merupakan disiplin intelektual yang mempelajari manusia sebagai makhluk sosial secara ilmiah, memusatkan pada manusia sebagai bagian dari masyarakat dan kelompok atau masyarakat yang ia bentuk.

   Dari penjelasan kalimat diatas, maka ilmu sosial dasar ialah suatu ilmu yang mempelajari tentang berbagai macam masalah sosial khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat umum dengan memakai berbagai macam pengertian seperti, fakta, konsep dan teori yang berasa dari bermacam-macam bidang ilmu pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial, misalnya: ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, psikologi sosial, sejarah dan lain sebagainya.

   Tujuan ilmu sosial dasar adalah untuk membantu perkembangan pengetahuan atau wawasan pemikiran dan juga kepribadian agar supaya mendapatkan wawasan pemikiran sosial yang lebih luas lagi. Ilmu sosial juga berfungsi untuk mempelajari interaksi timbal balik antar individu, dan cara unttuk memecahkan masalah yang timbul diantara individu, maupun kelompok. Sebab tidak mungkin dalam kehidupan ini kita sama sekali tidak memiliki masalah, dan disinilah peran ilmu sosial sangat penting, karena mengacu pada beberapa aspek seperti, moral, politik dan lain sebagainya.

1. Persamaan Ilmu Sosial Dasar Dan Ilmu Pengetahuan Sosial
↪ Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan.
↪ Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.

2. Perbedaan Ilmu Sosial Dasar Dan Ilmu Pengetahuan Sosial
↪ Ilmu sosial dasar merupakan mata kuliah tunggal sedangkan ilmu pengetahuan sosial dasar merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran(untuk sekolah lanjutan).
↪ Ilmu Sosial dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedangkan ilmu pengetahuan sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.

   Ilmu Sosial Dasar memang diperlukan  Untuk membentuk karakter dan pengembangan kepribadian seseorang untuk menjadi manusia sosialis bukan apatis serta perluasan wawasan sosial di lingkungan kampus maupun di lingkungan masnyarakat.


   Pentingnya Ilmu Sosial dan Budaya Dasar sebagai mata kuliah umum ini tak lain untuk memberikan pemahaman tentang berbagai macam masalah sosial di masyarakat dan bagaimana cara menyelesaikannya, bagaimana menggunakan ilmu pengetahuan akademik dan keahliannya di lingkup sosial entah itu yang bersifat metodis atau sistematis. Tidak sekedar menyelesaikan tetapi menyelesaikan dengan arif, bijak dan halus agar tidak merugikan orang lain. 




Daftar Pustaka

↦ http://ranasakha.wixsite.com/ordinarymind/single-post/2016/09/24/ILMU-SOSIAL-DASAR 
↦ http://pengertianedefinisi.com/pengertian-ilmu-sosial-definisi-menurut-ahli/
↦ https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_sosial
↦ http://arfi.web.id/blog/pengertian-tujuan-dan-ruang-lingkup-ilmu-sosial-dasar.html


Sabtu, 18 Maret 2017

Story si Sulung

Perjalanan Hidup si Sulung

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

  Perkenalkan nama saya Muhammad Rifqi Hibatul Azizi. Saya lahir di Jakarta. Dalam tanggal jowo saya lahir pada Rebo Wage, 17 Mulud 1930, kalau dalam tanggal masehi Rabu, 23 Juli 1997. Saya dibesarkan oleh kedua orang tua yang bergaris keturunan  Jawa Tengah tepatnya Klaten. Saya beragama Islam, bergolongan darah B. Saya anak ke-1 dari 3 bersaudara. Saya mempunyai 1 saudara laki-laki yang bernama Muhammad Kasyful Azis, dan 1 saudara perempuan yang bernama Nurul Amalina. Sebagai anak pertama saya harus bisa mengayomi, menjaga, dan menyayangi adik – adik saya. Hobby saya adalah Kuliner saya tidak kaget dengan berat badan saat lahir mencapai 4,35 kg.

  Pada umur 4 tahun saya di sekolahkan di TK Bina Ananda yang tidak jauh jaraknya dari rumah. Setelah lulus TK, pada tahun 2003 saya melanjutkan sekolah di SD islam SDIT Al Hidayah alasan kedua orang tua, agar saya dapat mengenyam ilmu agama islam dari sekolah dasar. Setelah lulus SD pada tahun 2009 saya melanjutkan sekolah di SMPN 3 Cibinong. Setelah lulus SMP pada tahun 2012 saya melanjutkan sekolah di SMAN 3 Cibinong.

  Baru duduk di bangku kelas 1 SMA saya sering ditanya setelah lulus SMA nanti  mau melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya (Kuliah) atau langsung kerja. Saya putuskan untuk melanjutkan kuliah. Saya mulai mencari info dunia perkuliahan dari universitasnya sampai program studinya apa aja. Waktu SMA kelas 2 naik kelas 3 saya mulai terjun  ke dunia otomotif maklum sudah 18 tahun sudah mempunyai Surat Ijin Mengemudi SIM.

  Saya mencoba masuk ke otomotif roda 4 (mobil) dan karena dorongan dari paman saya yang merantau di Tangerang,  baru akhir 2016 saya masuk ke Organisasi otomotif lebih kita sering dengar Club atau Komunitas, Toyota Mania TM NID 1887 dan lagi tahap proses menjadi anggota Toyota Kijang Kaskus Community TKKC. Kenapa saya mencoba masuk ke organisasi otomotif seperti itu, pertama buat menambah pengalaman tentang kendaraan dan kebelakangnya antara Teknik Industri dan Dunia Otomotif, kedua menambah keluarga, dan masih banyak lagi hal hal positif lainnya.

  Waktu SMA kelas 3 saya putuskan untuk mengambil kuliah program studi Teknik Geologi. Tetapi Allah SWT berkehendak lain. Setelah lulus saya kuliah Program studi Teknik Sipil di Jakarta dari jurusan itu saya mempunyai sahabat “The Next Generation” awalnya terbentuknya dari teman - teman yang berasal dari Sumatera dan Jawa yang memiliki satu visi dan misi yang sama yang berisikan 7 orang sahabat. Sampai saat ini saya dan sahabat saya masih menjalin komunikasi via dunia maya walaupun agak sulit untuk menyatukan waktu untuk bertemu dikarenakan ada pindah dan ada yang masih melanjutkan disana. Saya hanya bertahan 2 semester saja di program studi Teknik Sipil.

  Lalu saya pindah Program Studi Teknik Industri, Walaupun banyak materi kuliah yang sangat berbeda sekali tetapi ada 1 atau 2 matakuliah yang sama, dan banyak keluarga yang menyayangkan kenapa pindah. Muncullah pertanyaan – pertanyaan “Le, ngopo tho pindah salah jurusan atau kenapa?” , “Iki pasti karena cewenya pindah makanya ikut pindah” , “iki ra betah ngampus karena habis putus” dan pertanyaan pertanyaan lain yang tidak terbayangkan di pikiran saya dan tidak terbayangkan oleh saya dari Geologi ke Sipil ke Industri. Saat ini saya kuliah di Universitas Gunadarma Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri.

  Tetapi dari banyaknya pertanyaan itu saya mempunyai alasan tersendiri kenapa saya harus pindah jurusan , kampus, dan jurusan. Saya pindah ke Jurusan Industri karena ada yang pernah bilang lulusan Teknik Industri bisa bekerja di berbagai bidang kecuali ke Perwira Karier. Dan saya ingin mewujudkan keinginan mama saya agar ada anak-anak nya mengikuti jejak beliau bekerja di BUMN.

  Selama sudah 2 Semester ini belajar sebagai mahasiswi Teknik Industri, saya mendapatkan ilmu–ilmu yang sangat bermanfaat. Beberapa mata kuliah seperti Kalkulus, Fisika Dasar, Kimia Dasar, Pengantar Ilmu Ekonomi dan Dasar Komp. & Pemograman. Selain itu memiliki materi yang hampir sama seperti saat SMA dahulu. Namun, saat di kuliah lebih ditekankan pada analisis soal dan realisasi di dunia kerja nantinya. Di Universitas Gunadarma terdapat mata kuliah Ujian Utama yang dimiliki oleh masing – masing jurusan akan tetapi ada jurusan yang tidak memiliki Ujian Utama. Teknik Industri memiliki Ujian Utama terdapat mata kuliah seperti pengantar teknik industri dan teori probabilitas yang sudah saya dapatkan. Mata kuliah ujian utama tersebut membantu saya untuk lebih memahami apa itu Teknik Industri dan sistem penerapaannya pada dunia kerja nantinya.
Harapan saya setelah lulus dari jurusan Teknik Industri dengan gelar Sarjana Teknik ST. di belakang nama saya agar saya bisa mendapatkan pekerjaan yang saya inginkan. Saya ingin bekerja di salah satu BUMN di Indonesia. Dan insya allah bisa membuka usaha sendiri untuk mengurangi angka pengangguran di Tanar Airku Indonesia.

Wassalamu’alaikum Wr Wb

Suka dan duka Anda atau Keluarga Selama menjalankan WFH atau Pembelajaran Jarak Jauh

Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menye...