Pengertian Waralaba
Waralaba
adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Berdasarkan
perundang-undangan di Indonesia, waralaba adalah perikatan yang salah satu
pihaknya diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan
intelektual atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan
suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut
dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Sedangkan
menurut Asosiasi Franchise Indonesia waralaba adalah suatu sistem pendistribusian
barang atau jasa kepada pelanggan akhir dengan pewaralaba yang memberikan hak
kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama,
sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka
waktu tertentu meliputi area tertentu.
Resiko Investasi dalam Usaha Waralaba
Waralaba dapat
memungkinkan Anda menghasilkan uang, terutama jika Anda melompat lebih awal
atau mengamankan lokasi yang memberi Anda pasar tawanan untuk produk populer.
Tapi hati-hati untuk terjun ke dalam mode waralaba apapun jika ada keanehan
yang Anda rasakan.
v Regionalitas dan Musiman
Anda juga harus mengevaluasi apakah konsep itu akan bekerja dengan
baik di pasar yang Anda pilih. Katakanlah Anda berasal dari North Carolina dan
sangat menyukai barbekyu lokal. Ketika Anda pindah ke Texas dan melihat bahwa
tidak ada restoran yang menyajikan barbekyu bergaya North Carolina, Anda
mungkin berpikir ada peluang nyata, namun pasti ada alasan tertentu kenapa usaha tersebut tidak menarik banyak peminat
di daerah tertentu. Itu yang harus Anda waspadai. Demikian juga, pertimbangkan
musiman bisnis. Beberapa bisnis akan bekerja lebih baik saat cuaca kemarau dan
lainnya di cuaca dingin.
v Peraturan
Peraturan pemerintah menimbulkan potensi ancaman bagi bisnis apa
pun. Walaupun sulit untuk memperkirakan apa yang akan dilakukan pemerintah,
tentu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
v Resesi
Pertanyaan lain yang mungkin ingin Anda sampaikan adalah seberapa
baik bisnis akan bertahan dalam keadaan ekonomi yang berbeda. Beberapa bisnis
berkinerja lebih baik daripada yang lain di masa-masa sulit. Hal pertama yang
mungkin terlintas dalam pikiran adalah sejauh mana suatu konsep bisnis
melibatkan pembelian yang bebas. Namun, beberapa bisnis sangat tahan terhadap
resesi, seperti kamar duka, perawatan kesehatan, dan pendidikan.
Meskipun dalam setiap kasus, konsumen dapat mengurangi pengeluaran
mereka untuk layanan ini. Dan beberapa bisnis benar-benar akan berkembang
selama masa-masa sulit. Seorang konsumen mungkin lebih cenderung memperbaiki
mobilnya selama resesi, sedangkan dalam ekonomi yang baik ia mungkin hanya
membeli yang baru. Pastikan untuk bertanya kepada pemilik waralaba yang Anda
pertimbangkan bagaimana tarif bisnisnya dalam kondisi ekonomi yang berbeda.
v Risiko Modal
Risiko modal (atau finansial) terlibat ketika pemilik waralaba
tidak memiliki sumber daya untuk memenuhi rencana pertumbuhannya. Anda akan
ingin memeriksa dengan cermat laporan keuangan dalam dokumen pengungkapan
waralaba untuk menentukan seberapa baik pemilik waralaba yang memiliki modal
cukup. Jika Anda tidak berpengalaman dalam bidang keuangan, minta akuntan Anda
untuk membantu.
Persetujuan Waralaba.
a. Persetujuan berisi semua
persyaratan spesifikasi dan kewajiban pemakai waralaba. Persyaratan yang bisa
dipakai seperti panjang kontrak, finansial untuk menentukan harga, pembayaran
royalti.
b. Masalah pemutusan perjanjian
waralaba sering menyeret ke pengadilan sehingga persyaratan perlu lebih ketat.
Pengertian
Pemasaran Langsung
a. Memberi peluang yang
menguntungkan dibanding dengan tipe pemula karena risiko relatif kecil.
b. Mendapatkan manfaat langsung dari
pelanggan tertentu dengan teknik pemasaran langsung.
c. Pemasaran langsung dapat
dikirimkan melalui pos langsung serta kunjungan pribadi dari calon pelanggan.
Keuntungan dari
Pemasaran Langsung
Bagi Konsumen Produk
Eceran:
v Aktivitas berbelanja konsumen cukup dilakukan di rumah sehingga
lebih menghemat waktu, nyaman, dan bebas dari pertengkaran
v Memberikan pilihan barang lebih banyak, karena dapat melakukan
perbandingan dengan membuka-buka katalog dan layanan belanja on line
v Dapat memesan barang untuk diri sendiri atau orang lain
Bagi Konsumen
produk industri:
v Dapat mempelajari barang dengan seksama barang dan jasa yang
tersedia tanpa harus menghabiskan waktu untuk bertemu dengan wiraniaga
Bagi Penjual:
v Dapat membeli daftar alamat yang memuat nama dengan karakteristik
yang spesifik
v Dapat mengkhususkan dan menyesuaikan pesan sesuai kebutuhan kelompok
sasaran
v Pemasaran langsung dapat diatur agar dapat menjangkau calon pembeli
pada saat yang tepat
v Bahan informasi pemasaran langsung memiliki keterbacaan yang tinggi
karena bahan terrsebut dikirimkan pada calon pembeli yang jelas tengah berminat
v Memungkinkan pengujian media dan pesan alternatif untuk mencari
metode pencapaian tujuan yang paling efektif dalam segi biaya
v Membuat tawaran dan strategi yang sulit dilihat oleh pesaing
v Dapat mengukur tanggapan atas kampanye mereka untuk memutuskan
kampanye mana yang paling menguntungkan
Teknik Alternative Pemasaran Langsung
1. STRATEGI PEMASARAN JEMPUT
BOLA DENGAN LAYANAN PESAN ANTAR
Alternatif
pertama dan bisa bisa dibilang paling umum dijalankan adalah dengan menawarkan
layanan pesan antar. Layanan pesan antar adalah salah satu strategi pemasaran
jemput bola yang memberikan kemudahan bagi konsumen tidak perlu keluar rumah
untuk mendapatkan produk yang diperlukan.
Jika
perkotaan besar, tentu Anda akan banyak menemui layanan ini utamanya untuk
bisnis kuliner cetak saji. Namun disadari atau tidak sebenarnya potensi dari
layanan ini bisa diterapkan untuk jenis bisnis yang lebih luas. Contohnya yakni
seperti pesan antar gas elpiji, galon minuman hingga bisnis jasa seperti servis
elektronik atau jasa tambal ban.
2. MENAWARKAN PRODUK LEWAT
TELEPON, SMS ATAU KOMUNIKASI MOBILE
Dengan
perkembangan telekomunikasi yang sudah sangat maju, pilihan menjalankan
strategi marketing jemput bola lewat telepon, sms, atau komunikasi mobile
nyatanya masih cukup menjanjikan. Dengan biaya marketing yang lebih rendah,
teknik ini memberikan jangkauan yang relative lebih luas.
Yang
paling penting dalam strategi ini adalah pada tahap pengumpulan data prospek
yang akan dihubungi. Hal ini sangat penting karena pada dasarnya kita sudah
harus mempunyai pandangan tentang profil calon konsumen. Jika tidak, maka usaha
kitapun akan sia-sia.
3. STRATEGI PEMASARAN DOOR
TO DOOR
Alternatif
strategi pemasaran jemput bola yang terakhir adalah dengan menawarkan produk
secara langsung ke lapangan atau bisa juga disebut marketing door to door.
Teknik ini pada dasarnya bisa disamakan dengan fungsi sales marketing yang akan
berkeliling menawarkan produk langsung pada konsumen dari pintu ke pintu atau
melalui sebuah acara tertentu.
Ini
adalah metode yang sangat konvensional. Namun jika produk yang kita jual dan
lokasinya tepat, maka cara ini bisa sangat efektif. Sebagai contoh para tenaga
marketing untuk produk alat masak atau rumah tangga bisa menawarkan produknya
pada saat digelar arisan atau kegiatan ibu-ibu di suatu daerah. Dengan bisa melihat
langsung produknya disertai demonstrasi penggunaan, calon konsumen praktis akan
lebih tertarik untuk melakukan pembelian.
Multi Level
Marketing
Pemasaran
berjenjang (bahasa Inggris: Multi-level marketing; MLM) adalah strategi
pemasaran di mana tenaga penjual (sales) tidak hanya mendapatkan kompensasi
atas penjualan yang mereka hasilkan, tetapi juga atas hasil penjualan sales
lain yang mereka rekrut. Tenaga penjual yang direkrut tersebut dikenal dengan
anggota “downline”. Istilah lain yang digunakan untuk MLM adalah penjualan
piramida, pemasaran jaringan, dan pemasaran berantai.
Pada
umumnya, tenaga penjual menjual produk perusahaan secara langsung kepada
konsumen yang merupakan orang terdekat atau melalui pemasaran dari
mulut-ke-mulut. Beberapa pihak menggunakan istilah penjualan langsung sebagai
sinonim untuk MLM, meskipun pada kenyataannya MLM hanyalah salah satu bentuk
dari penjualan langsung. Perusahaan yang menggunakan model MLM untuk menjual
produk mereka seringkali menjadi sasaran kritik dan tuntutan hukum. Kritik terutama
sekali ditujukan pada kegiatannya yang menyalahgunakan atau tidak sesuai dengan
skema piramida, penetapan harga produk, biaya masuk awal yang tinggi, lebih
mementingkan perekrutan anggota baru ketimbang penjualan produk, pemaksaan
anggota baru untuk membeli dan menggunakan produk perusahaan, pemanfaatan
hubungan pribadi sebagai target penjualan ataupun target perekrutan, skema
pembagian kompensasi yang kompleks, antusiasme dan teknik berlebihan yang
diterapkan untuk menjual atau merekrut anggota baru, serta metode perekrutan
yang kebanyakan bersifat ‘memperdaya’; hanya menjelaskan keuntungan tanpa
menjelaskan kerugian bergabung dengan MLM kepada anggota baru.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar